Rabu, 16 September 2015

Abu Cinta

Dibalik tembok aku berdiri Menatapmu saja aku enggan
Melihatmu, jiwa ini menangis
Menahan rindu yg terpendam

Andai saja kamu bisa ngerasain
Aku disini terlihat seperti baik-baik saja?
Tidak... Aku disini tidak seperti yang kamu lihat
Aku disini menunggu
Menunggu kehadiranmu lagi
Kamu kemana
Aku kangen
Sumpah kangen

Perasaan yang kupendam kini haruskah aku menguburnya kembali?
Iya?
Menguburnya lalu membakarnya
Hingga ia menjadi abu
Abu yg nantinya berterbangan kemanapun ia mau

Kamu siap melihat abu cinta itu?




  

(Citra, 21yo)